Jumat, 06 Oktober 2017

Yang Duluan pun Tertinggal

              “Daerah itu tertinggal”, “manusia itu tertinggal”, “dia tertinggal, aku tertinggal, mereka tertinggal,” semua kalimat-kalimat itu sudah lazim kita dengar dan ucapkan sehari-hari. Namun apakah kita betul-betul mengerti bagaimana itu tertinggal? Benarkah bahwa daerah atau manusia itu tertinggal sebagaimana yang kita tuduhkan? Atau benarkah tuduhan mereka ke anda bahwa anda sedang tertinggal? Atau jangan-jangan mereka yang yang kita tuduh sama skali tidak merasa tertinggal. Jikalau seperti itu kita telah menganiaya mereka dengan menghukumi seseorang tertinggal. Syukur kalau tuduhan itu dia jadikan sebagai motivasi untuk mengejar ketertingglannya kalau tidak maka bisa saja kita telah membuatnya terpuruk dan hilang asa.
                Saya ingin beri analogi begini. Anda sedang berkendara dari Soppeng ke Makassar, sedang teman anda berkendara dari Soppeng ke Palopo. Meskipun teman anda berangkat dan sampai lebih dulu apakah anda merasa tertinggal? Anda bercita-cita menjadi ilmuan sedang teman anda bercita-cita menjadi pengusaha. Apakah anda merasa tertinggal dari teman anda ketika ia telah berduit? Dalam skala lebih besar misalnya, Amerika bercita-cita menjadikan negaranya kekuatan capital terbesar di dunia dengan segala kemewahan bangunan dan infrastrukturnya. Apakah Indonesia akan tertinggal jikalau cita-citanya adalah persatuan dan keadilan social bagi seluruh rakyatnya? Ya kita dan Indonesia akan slalu merasa tertinggal jikalau kita membandingkan diri dengan Negara lain yang jelas-jelas tujuan perjalanan kita berbeda. Itulah sebabnya Indonesia dan Negara-negara Timur lainnya dijadikan Negara tertinggal di dunia jika dibandingkan dengan Negara-negara Barat karna  yang menjadi tolak ukur adalah  Kemehan dan Kekayaan sebuah Negara. Tapi dari segi peradaban, mari kita kembali mempertanyakan siapa sebenarnya yang tertinggal?
                Mulai sekarang berani dan lantanglah bersuara bahwa saya sama sekali tidak tertinggal oleh anda. Indonesia bukanlah Negara yang tertinggal dari Negara anda. Toh kita punya cita-cita dan tujuan yang berbeda. Dengan segala keunikan serta jadi diri saya dan Indonesia justru anda lah yang tertinggal. Berhentilah membanding-bandingkan diri anda dan Indonesia dengan mereka yang diluar sana. Dengan mengubah paradigma kita, maka yang duluan pun akan terus tertinggal.

                

TSAURI

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 
biz.