“Daerah itu tertinggal”,
“manusia itu tertinggal”, “dia tertinggal, aku tertinggal, mereka tertinggal,”
semua kalimat-kalimat itu sudah lazim kita dengar dan ucapkan sehari-hari. Namun
apakah kita betul-betul mengerti bagaimana itu tertinggal? Benarkah bahwa
daerah atau manusia itu tertinggal sebagaimana yang kita tuduhkan? Atau
benarkah tuduhan mereka ke anda bahwa anda sedang tertinggal? Atau
jangan-jangan mereka yang yang kita tuduh sama skali tidak merasa tertinggal.
Jikalau seperti itu kita telah menganiaya mereka dengan menghukumi seseorang
tertinggal. Syukur kalau tuduhan itu dia jadikan sebagai motivasi untuk mengejar ketertingglannya kalau tidak maka bisa saja kita telah membuatnya
terpuruk dan hilang asa.
Saya ingin beri analogi begini.
Anda sedang berkendara dari Soppeng ke Makassar, sedang teman anda berkendara
dari Soppeng ke Palopo. Meskipun teman anda berangkat dan sampai lebih dulu
apakah anda merasa tertinggal? Anda bercita-cita menjadi ilmuan sedang teman
anda bercita-cita menjadi pengusaha. Apakah anda merasa tertinggal dari teman
anda ketika ia telah berduit? Dalam skala lebih besar misalnya, Amerika
bercita-cita menjadikan negaranya kekuatan capital terbesar di dunia dengan
segala kemewahan bangunan dan infrastrukturnya. Apakah Indonesia akan
tertinggal jikalau cita-citanya adalah persatuan dan keadilan social bagi
seluruh rakyatnya? Ya kita dan Indonesia akan slalu merasa tertinggal jikalau
kita membandingkan diri dengan Negara lain yang jelas-jelas tujuan perjalanan
kita berbeda. Itulah sebabnya Indonesia dan Negara-negara Timur lainnya
dijadikan Negara tertinggal di dunia jika dibandingkan dengan Negara-negara
Barat karna yang menjadi tolak ukur
adalah Kemehan dan Kekayaan sebuah
Negara. Tapi dari segi peradaban, mari kita kembali mempertanyakan siapa
sebenarnya yang tertinggal?
Mulai sekarang berani dan
lantanglah bersuara bahwa saya sama sekali tidak tertinggal oleh anda.
Indonesia bukanlah Negara yang tertinggal dari Negara anda. Toh kita punya
cita-cita dan tujuan yang berbeda. Dengan segala keunikan serta jadi diri saya
dan Indonesia justru anda lah yang tertinggal. Berhentilah membanding-bandingkan
diri anda dan Indonesia dengan mereka yang diluar sana. Dengan mengubah
paradigma kita, maka yang duluan pun akan terus tertinggal.

0 komentar:
Posting Komentar